Rabu, 09 Agustus 2017

Mimpi Yang Hampir Tercapai

Gudang Garam Beli Tanah Hampir 1 Triliun untuk Bandara

 

  1. Surya Air, salah satu unit bisnis PT Gudang Garam Tbk. (foto: suryaair.co.id)

 AGTVnews.com – Perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk menggelontorkan dana Rp 845,31 miliar untuk membeli tanah pembangunan bandara terpadu di wilayah Kediri Jawa Timur. Dana sebesar itu digunakan untuk membeli tanah seluas 2,68 juta meter persegi yang berlokasi di 3 kecamatan.

Direktur PT Gudang Garam Tbk Istata T Siddharta mengungkapkan, nilai transaksi pembelian tanah tersebut berdasarkan lembaga penilai KJPP Rengganis, Hamid & Rekan.



“Pembelian tanah dimaksudkan untuk mendukung rencana investasi PT Gudang Garam untuk mengembangkan bandar udara terpadu di daerah Kediri, Jawa Timur,” tulis Direktur Istata dalam keterbukaan informasi, seperti dikutip media bisnis.com.

Ditambahkan, pembangunan bandara ini merupakan bentuk pengembangan usaha dan kontribusi segenap stakeholder PT Gudang Garam dan bentuk partisipasi dalam rangka mempercepat pembangunan daerah Kediri dan sekitarnya yang diharapkan dapat memacu pengembangan Provinsi Jawa Timur dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Agar dapat mengendalikan investasi dan pengembangan bandara udara secara langsung tanpa mengganggu kegiatan usaha utama, investasi dan pengembangan bandar udara akan dilakukan melalui PT Surya Dhoho Investama,” tulisnya.

Seperti diketahui PT Surya Dhoho Investama merupakan unit bisnis yang saham mayoritas dimiliki PT Gudang Garam. Perusahaan ini ditunjuk melakukan pembelian tanah dari perusahaan terafiliiasi yakni PT Bukit Dhoho Indah.

Adapun objek tanah dengan luas 2,68 juta meter persegi yang dibeli PT Gudang Garam Tbk berlokasi di 4 desa di 3 kecamatan wilayah Kabupaten Kediri, yakni Desa Bulusari di Kecamatan Tarokan, Desa Grogol di Kecamatan Grogol, Desa Jatirejo dan Desa Tiron di Kecamatan Banyakan.

Pemkab Sebut Pembebasan Lancar

Proses pembebasan lahan untuk lahan runway dan perkantoran bandara internasional di Kediri sudah rampung. Dalam proses pembebasan lahan ini, Pemkab Kediri menyebutkan masyarakat welcome sehingga tidak ada masalah dalam tahap ini.

“Runway 2.500 meter kita proyeksikan untuk pesawat berbadan besar bisa landing di Kediri,” kata Masykuri Iksan Wakil Bupati Kediri kepada suarasurabaya.net.

Kalau ditinjau dari lokasi, kata dia, wilayah tersebut sangat ideal untuk pembangunan bandara kelas internasional. Lahan yang dipakai, perbukitan tertingginya hanya 2.000 MDPL. “Arah angin juga dari utara-selatan dan selatan-utara. Menurut kajian, lokasi kami ideal untuk bandara,” katanya.

Tambah Masykuri, ground breaking diharapkan awal 2018 dan maksimal 2020 bandara sudah bisa beroperasi. “Yang jelas, RTRW kita akan sesuaikan dengan multiplayer effectnya. Aksesnya kan Jatim bagian barat potensi penumpangnya di atas 2 juta tiap tahun,” ujar dia.

Konsen pemerintah daerah sendiri, kata dia, adalah di potensi wisatanya. Diharapkan dengan adanya bandara, jumlah wisatawan juga makin banyak.

“Kita akan utamakan memberi pelayanan yang baik bagi wisatawan. Kalau ingin ke Singapura bisa langsung melalui Kediri tanpa lewat Surabaya. Bandara juga akan terkoneksi dengan stasiun karena jaraknya juga dekat. Dengan ini diharapkan bisa mengangkat potensi daerah di sekitar Kediri juga,” pungkasnya.


 sumber:AGTVnews.com

Senin, 07 Agustus 2017

KOPI KEHIDUPAN

KOPI KEHIDUPAN

Kyai : Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta wadahnya.

Santri : Baik, kyai.

Tidak berapa lama, sang santri sudah membawa dua gelas kopi yang masih hangat dan gula di dalam wadahnya beserta sendok kecil.

Kyai : Cobalah kamu rasakan kopimu nak , bagaimana rasa kopimu?

Santri : rasanya sangat pahit sekali kyai

Kyai : Tuangkanlah sesendok gula, aduklah, bagaimana rasanya?

Santri : Rasa pahitnya sudah mulai berkurang, kyai.

Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

Santri : Rasa pahitnya sudah berkurang banyak, kyai.

Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

Santri : Rasa manis mulai terasa tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa, kyai.

Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

Santri : Rasa pahit kopi sudah tidak terasa, yang ada rasa manis, kyai.

Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

Santri : sangat manis sekali, kyai.

Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

Santri : Terlalu manis. Malah tidak enak, kyai.

Kyai : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

Santri : rasa kopinya jadi tidak enak, lebih enak saat ada rasa pahit kopi dan manis gulanya sama-sama terasa, kyai.

Kyai : Ketahuilah nak.. pelajaran yg dapat kita ambil dari contoh ini adalah.. jika rasa pahit kopi ibarat kemiskinan hidup kita, dan rasa manis gula ibarat kekayaan harta, lalu menurutmu kenikmatan hidup itu sebaiknya seperti apa nak?

Sejenak sang santri termenung, lalu menjawab.

Santri : Ya kyai, sekarang saya mulai mengerti, bahwa kenikmatan hidup dapat kita rasakan, jika kita dapat merasakan hidup seperlunya, tidak melampaui batas. Terimakasih atas pelajaran ini, kyai.

Kyai : Ayo santriku, kopi yg sudah kamu beri gula tadi, campurkan dengan kopi yang belum kamu beri gula, aduklah, lalu tuangkan dalam kedua gelas ini, lalu kita nikmati segelas kopi ini.

Sang santri lalu mengerjakan perintah kyai.

Kyai : Bagaimana rasanya?

Santri : rasanya nikmat, kyai...

Kyai : Begitu pula jika engkau memiliki kelebihan harta, akan terasa nikmat bila engkau mau membaginya dengan org2 yang kekurangan.

Santri : Terima kasih atas petuahnya, kyai.

Semoga bermanfaat sebagai bahan renungan.